ceritanya nih, Otak sedang galau segalau galaunya. secara mendadak, dia ditinggal pergi oleh Hati. Otak dan Hati adalah sahabat karib. Otak yang punya sudut pandang logika, selalu menumpahkan uneg-unegnya pada Hati yang menilai segala sesuatu berdasarkan rasa.
walau keduanya sangat berbeda karakter, tapi justru disitulah mereka saling membutuhkan.
singkat cerita, si Hati ini ketemu lagi dengan si Merah Muda, kekasihnya dulu. belum kekasih sih sebenernya, karena Hati tak pernah mau mengungkapkan secara terbuka. si Merah Muda ini, dulu, pernah meminjamkan sayapnya pada Hati. tapi karena kecerobohan (atau mungkin kebodohannya) sayap yang dipinjam dari Merah Muda ini patah.
sayap itu patah karena dipersimpangan jalan, Hati tergoda bujuk rayu Jingga, yang tak lain adalah karib si Merah Muda juga.
setelah itu si Merah Muda tak ada kabarnya. Hati pergi ke selatan. Jingga pun terkubur keadaan.
cerita kehidupan ternyata mempertemukan kembali Hati dengan Merah Muda. wah, terbayang dong betapa senangnya Hati. dia berpikir dapat menebus kesalahan saat merusakkan sayap yang ia pinjam dari Merah Muda. sekalian, kalau ada kesempatan, akan mengungkapkan perasaan cintanya pada Merah Muda yang tertunda.
kembali ke Otak...
Hati yang biasanya murung, dengan ceria menemui Otak.
"Otak... aku sedang bahagia!" jerit si Hati
Otak yang masih bingung dengan kelakuan sahabatnya itu hanya terdiam menganga.
"kamu masih ingat Merah Muda kan? aku sekarang akan pergi ke pulau bunga bersamanya!" lanjut Hati.
Otak yang sebelumnya hanya menanggapi dingin sembari minum kopi, mendadak tersedak mendengar kabar itu.
"Merah Muda?!" Otak terperangah
"iya.. Merah Muda.." jawab Hati
"bukannya dia menghilang usai kau patahkan sayapnya yang kau pinjam?!" Otak masih tak percaya
"iya.. ini Merah Muda yang itu, Otak.." jawab Hati dengan berseri-seri
"lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" Otak menelisik lebih jauh.
"entahlah.. yang pasti aku akan bersamanya di pulau Bunga.." Hati menjawab sambil merunduk pasrah
"aku berharap disana, aku bisa memperbaiki segalanya. termasuk..." Hati menahan kata selanjutnya
"termasuk apa, Hati?" Otak penasaran
"jika memungkinkan, aku ingin mengatakan cintaku padanya yang dulu sempat tertunda.." jawab Hati.
Otak mengangguk paham.
sesaat kemudian Otak teringat satu hal.
"lalu kalau kamu ke pulau Bunga bersama Merah Muda, bagaimana denganku?!!" sergah Otak
"pada siapa aku akan tumpahkan ide-ideku?" lanjut Otak
"maafkan aku, Otak. izinkanlah aku pergi sebentar untuk menyelesaikan urusanku dengan Merah Muda.." Hati mencoba memberi pengertian pada Otak
"aku tidak ingin terkubur pada penyesalan sebelum minta maaf pada Merah muda atas khilafku dimasa lalu.." jawab Hati pelan.
"aku juga tak ingin hidup dalam kesedihan karena tak sempat mengungkapkan rasa cintaku padanya.." lanjut Hati.
"untuk itu, aku akan pergi menyelesaikan segala urusanku dengan Merah Muda.." Hati kemudian beranjak pergi dari halaman rumah Otak.
Otak terdiam melihat Hati melangkah meninggalkannya. Dari kejauhan ia amati punggung Hati yang perlahan menghilang.
"mungkin ini saatnya aku menemui Jari. karena dialah yang sanggup menarikan segala gagasanku selain Hati.." Otak mulai memutar otak.
segera Otak bergegas menuju rumah Jari. dengan setengah berlari, tak lama kemudian Otak pun sampai.
"hai, Otak..! tumben kau kemari? ada apa rupanya?" Jari menyambut kedatangan Otak dengan ceria
"hehe.. rindu aku pada kau, Jari. lama kita tak bersua.." jawab Otak
"ah, kau kemari pasti bukan karena rindu. pasti kau punya mau.." Jari mencoba menebak
"hahaha.. tujuan utamaku kesini tentu saja melepas rindu. tapi tujuan tambahan, itu yang hendak aku bicarakan dengan kau, Jari!" Otak mulai beretorika
"nah, kan..! apa ku bilang. apa yang bisa aku bantu?" jawab Jari.
percakapan pun berlanjut diantara keduanya. dan akhir dari jalan ceritanya, seperti yang telah saya rangkum di sini "percakapan Otak dan Jari".
Bagaimana kisah Hati, Otak dan Jari selanjutnya..? Tunggu ya, nanti juga bakal tahu.. hihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar