Rabu, 03 Juli 2013

Kecoa..



entah kenapa dan bagaimana ceritanya makhluk ini bisa ada dan survive, dimanapun dan sebersih apapun rumah kita. oke, rumah saya maksudnya. tidak terhitung berapa kali ngepel rumah, bersihkan kamar mandi dan berapa galon biang karbol telah saya gelontorkan. belum lagi racun serangga berbagai merek telah saya pasang di tiap sudut tempat persembunyiannya. tapi hasilnya? nol. hewan satu ini masih sehat wal afiat. bahkan berani menentang program KB pemerintah, 2 anak cukup.



jadii... ceritanya begini..



tiap pagi, sebelum kerja selalu saya sempatkan untuk mandi. namanya juga mandi, pastilah dikamar mandi. kamar mandi adalah tempat kita bebas se bebas bebasnya, mau bugil kek atau apapun itu bebas.. kecuali tidur! ingat itu kawan..



nah, bayangin aja.. mmm tapi sebaiknya jangan deh.. ditengah asiknya aku melepas baju dan berpose telanjang, tiba-tiba aja dua antena serangga itu mengintip dari balik lubang pembuangan. sepertinya sedang memantau situasi dan kondisi area jajahannya.



ampun!! merinding aku jadinya. bukan karena takut, tapi geli!



yakkss..



tapi makhluk bersayap itu seolah tahu kalau musuhnya tidak berani, maka kecoa itu pun makin beringas menteror. tidak tanggung-tanggung, dia pun mengajak temannya (entah teman atau sodara kembar, soalnya mirip banget!)..



jadilah 2 ekor kecoa datang menterorku.



tak ingin terus diteror, aku pun mulai mengumpulkan sisa nyali untuk melakukan serangan balik..



crot..crot..



kedua kecoa itu tewas secara mengenaskan di telapak kakiku..



tapi persoalan besar justru muncul sesudah itu.



karena saya menginjaknya dengan kaki telanjang, maka dapat saya rasakan betul tekstur kulit dan sayapnya yang kasar.



uhhh..amit-amit!!



serasa mau muntah saat itu. bahkan sampai detik saya menulis ini pun masih dapat saya rasakan makhluk menjijikkan itu. menempel di ingatan, dikulit dan di jiwa.. yahh.. kata terakhir tadi didelete aja, terdengar agak lebay..



seperti lagunya maia 'ingat kamu', mau makan inget kecoa, mau tidur inget kecoa.. menyebalkan..



but hey..



setelah beberapa hari berselang, perasaan takut dan geli terhadap kecoa itu berangsur hilang dari diri saya. memang sih masih ada rasa geli itu, tapi tidak sebesar sebelum saya membantai 2 kecoa tadi.



dan sepertinya, kecoa-kecoa lain mulai jaga jarak pada saya. mungkin mereka berpikir bahwa saya adalah raja tega yang harus dihindari.



saya jadi berpikir, bagaimana jika rasa geli saya terhadap kecoa itu adalah rasa sakit hati??



mungkin jika kita sangat takut dengan rasa sakit hati, maka selamanya kita tidak akan pernah berani menghadapinya. tapi jika sekali saja kita hadapi rasa sakit hati dengan gagah berani, mungkin rasa sakit hati tadi akan bernasib sama dengan kecoa tadi..



memang sih awalnya gak enak, tapi lama kelamaan akan biasa aja..



cara itulah yang hendak saya coba untuk menghadapi orang yang mencuri mobil saya.. yang telah bikin sakit hati saya dan keluarga saya 7 turunan!



tapi tetep aja, meski saya sudah tidak begitu geli menghadapi kecoa, toh mereka tidak surut nyali dan tetap beranak pinak dengan enjoy-nya..



DAMN!

Tidak ada komentar: