Jumat, 30 Maret 2012

trouble is a friend

semalam kepala saya berputar. tak jelas ada berapa bintang yang tertawa sambil mengitarinya.

hadeeehh..... kartun bangeett

hahahaha

selidik punya selidik, ternyata sehari sebelumnya saya ketiduran dilantai. bisa jadi saya masuk angin. oke, kalau sudah begini maka saya segera memasak air dan meminumnya hangat-hangat.

nyamaaaan banget dibadan....

tak lama kemudian saya bersendawa panjang. wussss... seketika itu badan rasanya enteng. bintang dikepala pun langsung kabur.

dari kecil saya memang gopok alias gampang sakit. capek dikit, sakit. stres dikit, sakit. karena itu orang tua saya selalu marah-marah kalau saya bermain lupa waktu, karena ujung-ujungnya mimisan trus demam.

hahahaha....

pernah dulu waktu saya jadi Ketua Umum BEM FE-UM, ada sebuah masalah yang saya hadapi. pemalsuan tanda tangan. ceritanya tanda tangan saya di palsukan untuk pencairan dana. untuk level mahasiswa, ini sudah pelanggaran fatal. karena yang melakukan adalah seorang anggota LSO (lembaga semi otonom) otomatis saya harus berhadapan dengan organisasi tersebut. mereka berusaha agar saya tidak memperpanjang urusan itu. tapi agar kejadian seperti ini tak terulang, maka saya tetap meneruskan langkah saya untuk melaporkan ke fakultas.

bisa dibayangkan situasinya saat itu. berbagai pressure saya terima. merasa terancam, maka saya pun berkordinasi dengan organisasi tempat saya bernaung, HMI.

sontak semangat kebersamaan teman-teman di Komisariat Ekonomi tergerak untuk ikut mengawal saya menyelesaikan ini.

hingga akhirnya persoalan ini pun selesai. Pembantu Dekan III (alm) Pak Mulyoso membatalkan pengajuan dana yang memalsukan tanda tangan saya itu. tapi energi saya sudah terkuras habis karena persoalan itu.

sewaktu pulang kerumah, saya mimisan dan langsung jatuh sakit.

seperti biasa, ibu memarahi saya.. wajarlah, namanya juga ibu. perasaan khawatir akan kesehatan anaknya di tanah rantau pastilah sangat besar yang tertransformasikan dalam bentuk amarah.

yaahh..

sejak itu saya berhati-hati betul terhadap kesehatan saya. awalnya saya menganggap semua hal yang melelahkan harus saya hindari.

suatu ketika saya mencoba untuk melewati batas-batas kemampuan tubuh saya.

sekali...dua kali...

hey...

I'm fine!!

ternyata tak semua yang melelahkan itu membuat saya sakit. dari situ saya belajar, bahwa aku memang pernah sakit karena suatu masalah, karena kelelahan, tapi tak semua masalah dan kelelaha itu mengakibatkan aku sakit.

well, sejak itu saya enjoy dengan semua aktivitas yang saya kerjakan. bahkan saya bisa mengerjakan 4 hal dalam satu waktu. all you have to do is smiling. ya.. tersenyum dan meyakini, bahwa masalah adalah teman..

toh kalau sakit, sudah banyak dokter disekitar kita..hehehe


sekian


Minggu, 18 Maret 2012

Ibu

saya tidak tahu benar, istilah 'ibu' ditemukan kapan dan oleh siapa. ada banyak alternatif yang dapat dipergunakan untuk menggantikan idiom 'ibu'. mulai dari yang lokal seperti 'emak', 'mbok', 'nyak', atau yang sedikit kebarat-baratan seperti, 'mama', 'mami' dsb. semuanya mengarah pada satu sosok perempuan yang melahirkan kita.

saya cukup memanggilnya dengan sebutan 'ibu'.

tidak lokal, juga tidak kebarat-baratan tapi nasional saja. hehehehe

ibu telah menjadi semacam prototype seorang istri yang sempurna bagi saya. 3 kata untuk menggambarkan beliau: sabar, ulet dan pintar. saya tidak melebih-lebihkan, juga tak menguranginya.

dalam berpikir ilmiah dan logis, dibutuhkan semacam bukti untuk dijadikan acuan pemikiran. bukti itu adalah abah dan kami, anak-anaknya.

semua beliau rawat dengan sempurna. tak berlebih materi tapi tak kekurangan kasih sayang. jika ada sebuah ungkapan "dibalik pria yang hebat ada perempuan yang hebat", maka selayaknya itu disematkan pada ibu yang telah menjadi sosok perempuan hebat dibelakan abah dan anak-anaknya.

saya tidak akan pernah yakin dapat menyentuh level kehidupan seperti sekarang ini jika saja saya memiliki ibu yang tak setangguh ibu saya. bagaimana memanage keluarga dimana hanya abah yang mencari nafkah namun bisa menyekolahkan dan mendidik anaknya hingga tingkat perguruan tinggi. itu bukan perkara mudah.

seperti diawal saya katakan, ibu telah menjadi semacam prototype bagi saya untuk istri yang sempurna. namun dengan segala perbedaan dan kekurangan serta kelebihan masing-masing, saya tetap menerima segala yang melekat pada diri perempuan yang Tuhan takdirkan untuk mendampingi hidup saya saat ini. tak banyak yang saya harapkan, dengan segala tempaan hidup yang ada, saya percaya bahwa hal itu akan menjadikannya ibu yang hebat bagi anak-anak saya. semoga

dan tanggal 18 kemarin, ibu saya genap berusia 50 tahun. bukan usia yang muda lagi. namun alhamdulillah, Tuhan masih melimpahkan kasih sayang-Nya pada kedua orang tuaku, sehingga mereka masih dapat menikmati masa tuanya tanpa secuil pun hambatan yang berarti. mereka sangat nyaman dengan kehidupan mereka. menyaksikan anak-anaknya telah tumbuh dewasa, dan dapat menyaksikan kelahiran generasi kedua. semoga saja Tuhan masih memberikan kesempatan kesehatan dan kebahagiaan untuk mereka hingga lahirnya generasi-generasi selanjutnya. paling tidak, beliau berdua masih diberi kesempatan untuk bertamu di Rumah Allah. sebuah impian yang belum terwujud hingga saat ini.

hmmm...

sebagai anak, saya tak dapat banyak berbuat lebih dari yang saat ini saya mampu lakukan, selain berdo'a untuk kebahagiaan bagi beliau berdua, dunia dan akhirat. amin

finally... I would like to say..

happy birthday, Mom.. I love you